Kebakaran Pertamina Cilacap

Foto Kebakaran Kilang Minyak Cilacap. Sabtu (2/4/2011) telah terjadi kebakaran kilang minyak di Cilacap, tepatnya di di Kompleks I Pertamina Unit Pengolahan IV Cilacap. Menurut saksi mata api mulai terlihat sekitar jam 04.50 WIB. Ketika itu, api terlihat di pipa yang berhubungan dengan salah satu tangki penyimpangan. Dalam waktu singkat terjadi ledakan dan api membubung tinggi di tangki penyimpanan HOMC tersebut.

Begitu ada kebakaran, tim pemadam kebakaran dari Pertamina RU IV Cilacap langsung berdatangan dan mengerahkan mobil pemadam kebakaran. Tidak hanya dari Pertamina saja, mobil pemadam kebakaran juga didatangkan dari Pemkab Cilacap dan PT Holcim Indonesia. Meski demikian, api yang telanjur besar masih belum dapat dipadamkan. Bahkan api terlihat membesar, apalagi kalau terkena angin.

Pada rekaman video kebakaran tersebut tampak di sekitar lokasi kebakaran di kompleks kilang Pertamina RU IV Cilacap, suhunya cukup panas. Selain itu, asap hitam akibat terbakarnya tangki penimbunan tersebut terlihat dari Kecamatan Rawalo, Banyumas yang berjarak 40 km.

Setelah sejumlah kendaraan pemadam kebakaran berusaha memadamkan api yang sempat membumbung tinggi selama kurang lebih satu jam. Api yang diduga membakar kilang minyak di UP IV Cilacap, Jawa Tengah, kini berangsur mereda.

Hingga kini belum diketahui pasti apa penyebab meledaknya tangki berisi bahan bakar avtur ini terjadi itu. Kerugian yang diderita pun juga belum bisa diperkirakan dan tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut.

Dan inilah Foto Kebakaran Kilang Minyak Cilacap :












TRIBUNNEWS.COM, CILACAP - Api dan asap hitam tak lagi terlihat di lokasi kebakaran PT Pertamina Refinery Unit IV Cilacap.
Kebakaran yang terjadi sejak Sabtu (2/4) pukul 04.30 menghanguskan tangki 37-T2 berisi HOMC dan dua tangki kerosine 37-T3 dan 37-T104. Setelah lima hari, api baru dinyatakan padam Rabu (6/4/2011) sekitar pukul 17.00.

Catatan Tribun Jogja, sejak hari pertama hingga kelima kebakaran terdapat beberapa kejanggalan. Catatan kejanggalan diperoleh setelah mencocokan antara apa yang disampaikan oleh manajemen Pertamina dengan yang dilakukan di lokasi.

* Kejanggalan pertama

Beberapa jam setelah kebakaran di tangki pertama, 31-T2 berisi HOMC, Public Relations Section Head Kurdi Susanto mengatakan isi 31-T3 dan 31-T7 berisi kerosine serta tangki 31-T104 berisi avtur sudah dikosongkan. Pernyataan Kurdi berbeda dengan penyataan Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Karen Agustiawan, Rabu (6/4/2011) yang mengatakan pipa transpor untuk mengosongkan ada gangguan dan berisiko jika diteruskan.

* Kejanggalan Kedua

Apa yang disampaikan oleh Menko Perekonomian Hatta Radjasa soal pemadaman udara menggunakan helikopter tidak terealisasi. Pernyataan yang disampaikan bersama Dirut Pertamina Karen Agustiawan bahkan dibantah oleh Menteri ESDM, Darwin Saleh, yang menyatakan pemadaman udara tidak efektif dan membahayakan penerbangan heli.

Kejanggalan ketiga

Ketidaksiapan pemadaman terlihat dari penundaan penggunaan Terminator Canon Foam. Dikatakan Manajer Media Pertamina, Wianda Pusponegoro, alat akan digunakan Senin siang, kemudian ditunda Senin sore. Alat baru siap malam hari. Senjata pamungkas tersebut bahkan sempat macet ketika api kembali menyala Selasa (5/4/2011) siang.

TNI AU Bantu Pemadaman Kebakaran Kilang Minyak Cilacap

TNI Angkatan Udara kembali mengerahkan satu pesawat C-130 Hercules dan satu pesawat CN-235 untuk membantu pemadaman api yang masih melalap tiga kilang minyak milik Pertamina di Cilacap, Jawa Tengah.

"Kedua pesawat sudah diberangkatkan tadi pagi membawa foam (busa), pemadam api," kata juru bicara TNI AU Marsekal Pertama TNI Bambang Samoedro di Jakarta, Ahad (3/4).

Marsekal Pertama Bambang Samoedro menambahkan, kedua pesawat diberangkatkan dari Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma dan Pangkalan Udara Abdurahman Saleh, Malang, Jawa Timur. Selain itu, TNI AU juga menyiagakan satu lagi helikopter untuk membantu pemadaman tersebut.

Sebelumnya, TNI AU sudah mengerahkan dua unit C-130 Hercules dan satu pesawat Fokker untuk membawa foam pemadam api ke Cilacap. Dua helikopter telah berada di lokasi sejak Sabtu kemarin.

"Kini satu helikopter masih kami siagakan dan siap untuk diterbangkan jika diperlukan," kata Bambang.

Ia menambahkan, hingga kini sudah 41,5 ton foam pamadam api yang diangkut ke Cilacap. "Sementara itu yang kita kerahkan, jika perkembangan di lapangan belum bisa diatasi oleh unsur-unsur yang ada maka TNI AU akan menambah armadanya untuk mengatasi kebakaran itu," kata Bambang.

Terkait itu, Kepala Staf TNI AU Marsekal TNI Imam Sufaat langsung menuju lokasi untuk memastikan situasi terakhir di lokasi kebakaran. Hal itu dilakukan agar bisa memastikan armada yang akan dikerahkan nantinya.

Sebelumnya, pemerintah menyatakan akan mengerahkan enam unit helikopter untuk menyemprotkan foam pemadam api ke atas tiga tangki penimbunan BBM Kilang minyak Cilacap Jawa Tengah yang terbakar sejak Sabtu kemarin.

Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa mengatakan, satu-satunya cara melokalisasi kobaran api yakni dengan menyemprotkan foam dari atas dengan helikopter. "Penyemprotan akan dilakukan sepanjang hari. Sebab, bahaya jika api menjalar ke tangki lain," ujarnya.

Selain helikopter dari TNI AU, Kepolisian Daerah Jateng juga mengerahkan satu unit helikoper dari Semarang. Saat ini helikopter dari Polda Jateng sudah sampai di Bandara Tunggul Wulung.

Kali ini tentang sebuah tragedi kebakaran datang dari kompleks kilang Pertamina Refinery Unit (RU) IV Cilacap, Jawa Tengah, Indonesia, Sabtu (2/4/2011) pagi. Kebakaran itu mulai terjadi sekitar pukul 04.30 WIB. Seorang warga sekitar mengaku sempat mendengar suara ledakan, dan setelah dicari tahu asal dari ledakan tersebut, ternyata terlihat kebakaran di kompleks kilang Pertamina di Lomanis itu.

Kebakaran Kilang Minyak Cilacap

Hingga Saat Ini upaya pemadaman masih dilakukan petugas dengan menggunakan mobil Pemadam Kebakaran milik Pertamina. Kontributor MetroTV, Derby Tyas, melaporkan hingga saat ini api belum sepenuhnya berhasil dipadamkan. Jilatan api dan abu tebal masih membumbung hingga ketinggian sekitar 20 meter. Kebakaran Kilang Minyak Cilacap ini merupakan kejadian yang kedua kalinya, setelah kejadian serupa pada tahun 2008. Kilang Minyak Cilacap selama ini menyuplai kebutuhan minyak untuk Pulau Jawa.

Ratusan Warga Mengungsi

Kilang Minyak Cilacap 2 April 2011

Kilang Minyak Cilacap 2 April 2011

Ratusan Warga Mengungsi, terutama anak-anak dan ibu-ibu yang berada di sekitar kilang minyak Pertamina Refinery Unit (RU) IV Cilacap, Jawa Tengah (Jateng) mengungsi menyusul kebakaran yang terjadi di kilang tersebut. Bahkan pada jam 14.45 WIB terjadi ledakan lagi di tempat penyimpanan High Octane Mogas Component (HOMC).

Warga yang mengungsi di antaranya adalah penduduk Kelurahan Donan dan Lomanis, Kecamatan Cilacap Selatan. Salah seorang warga Kelurahan Donan, Hendro, 31, mengatakan bahwa keluarganya mengungsi ke tempat saudaranya. “Istri dan anak-anak untuk semantara mengungsi ke tempat saudara. Kami takut kalau api menjalar ke perkampungan karena wilayah ini berdampingan dengan kilang“, jelas Hendro, kemarin.

Sementara Mike Astuti, 18, juga menyatakan jika keluarganya juga mengungsi karena takut terhadap dampak kebakaran Pertamina. “Di rumah hawanya sangat panas sehingga kami putuskan untuk mengungsi sementara,”ujarnya.

Sementara pada jam 14.45 WIB, telah terjadi ledakan lagi yang membuat api membesar. Ledakan tersebut cukup keras dan didengar oleh warga di sekitar kilang minyak. “Kami tadi mendengar adanya ledakan, dan membuat api semakin membesar. Ledakan tersebut berasal dari tempat penyimpanan di kilang minyak tersebut“, ujar Handoyo, warga yang melihat kebakaran.


Posting Komentar